School
Monday (23 November 2009)
Sesuai jadwal, seharusnya ada flag ceremony. Ketika kami berangkat ke lapangan, ada segerombol orang entah darimana sedang asyik mengobrol. Salah satunya ada ibu-ibu super menor dan dikonde, kata Sarah mirip setan. Hahaha iya juga sih . . . Dan kami baru tahu kalau mereka itu tamu dari Jakarta.
Gara-gara hujan, upacara dibatalkan. Beruntung nian Fadiah karena dia salah pakai sepatu.
Setelah briefing, ada pelajaran ekonomi. Aku dan Sarah selaku bendahara dipinta untuk memfotokopikan kertas dari Pak Bambang. Seharusnya hal mudah itu, tapi ternyata mesin fotokopi koperasi rusak. Harus berjalan sedikit ke salah satu tempat fotokopian dekat sekolah, tapi ternyata disitu sudah tutup. Mau ke roemi (Roemah Mirota, warnet yang kemarin entah tanggal berapa kejatuhan pohon tumbang) tapi ragu situ melayani fotokopi sebanyak itu atau tidak. Satu-satunya tempat yang lain hanya ada di dekat Kridosono dan itu cukup jauh untuk ditempuh dengan jalan kaki, apalagi waktu terus mendesak. Vita juga gag mau nganterin.
Jadi dengan sukarela bapaknyalah yang akan pergi untuk fotokopi, sementara aku hanya perlu memberikan uang.
Kejadian yang memalukan adalah waktu ditemukan coklat-coklat di rok putihku. Astaga itu bukan apa-apa sungguh! Itu hanya coklat dari rotinya Pandan yang tadi tanpa sengaja kududuki! Aduh malu sih, tapi cuek aja deh.
Anak-anak cowo 9d berulah lagi. Mereka bergaya ala anak culun. bagian kerah teratas dikancing, baju dimasukin, sabuk diperlihatkan, sambil ngajakin: MBAK-MBAK MAU IKUT KE PERPUS GA? Waduh, sekalian aja bawa-bawa buku didekap di dada, jalan timik-timik, kacamata super tebel, rambut dikepang (?) wkakakakkakakaa .. . .
Aku tertawa terbaha-bahak, habisnya lucu . . .
Pelajaran musik adalah saatnya latihan untuk band, dan pokoknya ini waktunya kelas 9D bukan Inter! Tapi mati lampu membuat kami harus menunggu lama. Dan sambil menungggu, aku yang ngantuk melihat Cahya main biola. Haha lucu deh mainnya. Bunyinya ngeeek ngeeek gitu (kayak aku bisa main biola). Udah gitu mainnya ditidurin biolanya!
Suasana berisik itu benar-benar mengganggu (aku ngantuk mau tidur), dan kelompokku mendapat giliran paling akhir. Syukurlah kami semua bisa bermain dengan baik, walau Agung ga bawa gitar. Tapi ternyata itu sudah jam 1 siang, dan aku belum solat. Mana belum persiapan pindah gala.
DI kelas galaku ada anak yang namanya Aly, padahal nicknameku Ali. Susah kalau absensi atau dipanggil gitu haha . . . Lagian cewe kok namanya Ali (why not?).
Dingin yang menusuk adalah sambutan sore pada hari itu . . .
Tuesday (24 November 2009)
Hari ini sebenarnya aku ingin membawa sepeda, tapi ga dibolehin sama mamaku. Uh menyebalkan.
Dan ingat ini pelajaran Madonna dan Bu G*s*t, perutku langsung mulas. Apalagi aku ngulang sesorahan, dan aku benar-benar serius menghapalkannya (sampai-sampai waktu mandi juga kuhapalkan).
Madonna adalah mimpi buruk bagi semua siswa. Berada di dekatnya hanya dalam radius satu meter saja Anda akan merasa ketakutan, berhalusinasi, dan lupa segalanya (aku tidak berlebihan, ini nyata). Tapi syukurlah aku bisa maju dengan lancar walau agak tersendat-sendat).
Pelajaran berikutnya Bahasa Indonesia. Tak ada yang spesial, hanya disuruh mengerjakan grafik (emang matematika?). Dikerjakan di perpus, dan di bagian sini lucunya.
Entah bagaimana kami bisa membicarakan hape, dan sampailah Faidz membual akan hapenya yang udah QWERTY, touchscreen, WiFi, bisa nonton TV, ada senter, ada kaki, ada sensor anti Madonna dan Bu G*s*t, bisa bersih-bersih rumah, bisa punya emosi (bahkan emosi cinta), bisa rapiin koran, dan Faidz pun menunjuk Nandut. "Dialah hape saya yang sudah saya kerjakan selama 5 tahun." Nandut yang mutung mendorong Faidz sampai nyaris jatuh, dan Rina serta Rahmaningrum berkata HAPE KOK LEBIH HEBAT DARI MAJIKANNYA!
Haha lucu . . .
Dan pelajaran menakutkan akan dimulai sebentar lagi, pelajaran Bu G*s*t. Tapi kok gurunya ga masuk-masuk juga? Ternyata gurunya ga masuk karena sakit, tentu saja kamu semua kegirangan dan aku lompat-lompat di lapangan.
Ketika Farah dkk bertanya "pelajarannya udah mulai apa belum?", aku menjawab "gurunya ga masuk". Serentak mereka bilang ALHAMDULILLAH, dan aku lanjutkan "karena sakit". Dan dengan muka berdosa yang dibuat-buat, mereka berseru ASTAGHFIRULLAH.
Haha biasa saja lagi, aku juga senang kok. Wah parah . . .
ONE NEW GAME AT DHE! Kawat (atau tenol) sepanjang satu dua meter dijadikan mainan oleh anak-anak. Beberapa anak cowok (Yudha atau Gessa aku lupa) menyeret Nakrib dengan kawat itu. Faidz menggunakannya untuk main lompat tali. Kawat itu juga bisa menjerat orang lo . .. .
PKn pun ga ada pelajaran, hanya melanjutkan tugas kelompok. Adit terlalu, bikin Power Point ga diringkes, langsung copy paste, terpaksa harus kerja dua kali.
Selanjutnya aku hanya ngobrol-ngobrol seru bareng Iffa, Rahmaningrum, dan Pandan. Ngomongin film 2012 yang ga masuk akal. Menurut kesimpulan kami dari film itu, hanya orang-orang kaya dan pejabat penting (khusunya Amerika) yang bisa selamat dari bencana itu. Iya kan?
Dan waktu makan siang, aku dan Rahmaningrum tergoda sama Iffa yang beli bakso. Padahal aku sudah makan siang. Tapi berhubung ngidam ya baiklah . . . Padahal rasa baksonya biasa saja.
Yang aneh pada hari itu adalah cuaa. Panas sekali. Padahal malam sebelumnya begitu dingin. Tapi bersyukurlah karena matahari masih mau bersinar.
Tak ada yang spesial di Neutron, semua berlangsung seperti biasa. Tapi ketika aku absen sidik jari, tumben langsung VERIFIED. Biasanya PLEASE TRY AGAIN bahkan sampai 3 kali.
Kalau boleh jujur, dua hari ini sungguh melelahkan. Kemarin Senin saja aku tidur lebih awal, padahal seharusnya ada pemeriksaan gigi. Ya mau bagaimana lagi, aku ngantuk . ...
Dan syukurlah ada pengumuman yang sedikit menyenangkan. Hari Rabu (25 November 2009, hari PGRI) dan Jum'at (27 November 2009, Idul Adha) kami libur. Lumayan buat beristirahat. Kenapa ga sekalian Kamis ikut libur? Tapi hari Rabu sepertinya tidak bisa bersantai penuh karena ada latihan band di studio baru. Oh My God . . .