artinya, tidak ada komik, handphone, majalah, bahkan internet. harus belajar.
Menyedihkan? Mau bagaimana lagi. Inilah perjuangan. Les setiap hari dan mendengarkan celotehan ortu dan guru. Semua demi masa depan, dalam hal ini LULUS dan MASUK SMA YANG DIHARAPKAN.
Masih teringat saat SD. Aku hanya ikut les dari sekolah, padahal teman-teman lain mengandalkan les dari luar. Aku begitu santai saat itu. Panik baru kurasakan saat menjelang pengumuman NEM. Karena orangtuaku tak juga menghubungiku, aku merasa takut mendapat NEM di bawah harapan.
Tapi ternyata tidak.
Aku rangking 06 di sekolah
Dan pertanyaannya sekarang, apa aku bisa?
Jawabannya HARUS (LEBIH BAIK)
Cara simplenya sih: RAJIN BELAJAR. Tapi di situlah masalahnya, memunculkan niat belajar. SMP ini berbeda dengan SD. Dulu waktu SD cukup hanya dengan mengikuti pelajaran di sekolah sudah bisa. Tapi di SMP mau tidak mau harus belajar lagi. Dan aku kesulitan karenanya. Nilai-nilaiku menurun bahkan drastis.
Waktu kelas 9 ini aku malas untuk ikut bimbel, tapi karena bujukan teman dan ketakutan akan gagal, akhirnya kuputuskan untuk ikut Neutron yang memang sudah dipercaya banyak teman-temanku. Padahal nanti masih ada bimbingan dari sekolah yang bernama Gala/Gladi Widyatama.
Capek, iyaaaa . . .
Tapi ampuh daripada tidak ikut.
Tapi aku justru tambah males di kelas 9 ini. Lebih sering tidur di kelas, mbolos les, dan ga belajar. Parah . . .
Tapi kelak akan kubuktikan kalau aku bisa meraih hasil yang memuaskan, and that will be my best from me . .
12.17.2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment